Beruang Madu

Beruang Madu

Monday, September 24, 2012

Jangan salahkan Bantal

Pernah mendengar istilah salah bantal? Saat bangun tidur leher terasa sakit dan kaku. Walaupun, belum ada penjelasan yang dapat memastikan penyebabnya adalah bantal, tapi memang apabila tidur dengan bantal yang kurang cocok dapat menyebabkan sakit tulang pada tulang punggung. Gunakan bantal yang tepat agar kita bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.

Atas nama kenyamanan tidur, bantal dan guling adalah benda wajib yang ada dikamar tidur. Jenisnya bermacam-macam, biasanya dibedakan oleh bahan pengisi dan bentuknya. Bahan pengisi yang umum ditemui adalah kapuk, busa, dakron, bulu angsa atau lateks. Setiap jenis pengisi bantal memiliki ciri dan berpengaruh untuk kesehatan.


  • Kapuk

Bantal berbahan kapuk
Bahan ini sudah dikenal lama, namun belakangan sudah jarang ditemukan. Berasal dari pohon kapuk, bahan pengisi ini berwarna putih dan terasa licin saat dipegang. Sebenarnya kapuk adalah menjadi tempat favorit bagi tungau dan mudah dihinggapi debu, sehingga dapat menggangu kesehatan. Salah satu cara untuk mengurangi dampak ini adalah dengan cara harus sering menjemur bantal. Bagi penderita asma, sebaiknya jangan gunakan bantal jenis kapuk, karena dapt menjadi salah satu pemicu asma.

  • Busa

Bahan ini seperti spon dan merupakan bahan sintetis digunakan dan diknal sebagai pengisi bantal setelah kapuk. Kekurangannya adalah terasa panas saat digunakan.

  • Memory Foam

Bahan ini dibuat dari bahan sejenis busa brnama polyurethane. Bantal jenis ini membutuhkan waktu beberapa lama untuk dapat kembali ke bentuk semula. Bahan ini menyerap keringat, sehingga nyaman saat digunakan.

  • Dakron

Dakron dibuat dari serat plastik deengan ukuran yang sangat halus. Saat digunakan sebagai penisi bantal, dakron diisi dengan 2 cara yaitu denga cara dilipat atau dengan digumpal. Bantal yang diisi dengan dakron yang dilipat, permukaan bantal akan trasa halus saat diraba, ini bantal dengan isi dakron yang berkualitas baik. Sedangkan, bila diisi dengan cara digumpal, maka permukaannya tidak akan rata sehingga kualitasnya kurang baik. Semakin padat dan berat bantal jenis ini semakin baik, karena lama kelamaan bantal ini akan kempes.

  • Bulu Angsa

Kerajaan-kerajaan di benua Eropa menggunakan bulu angsa sebagai bahan pengisi bantal sejak zaman dahulu. Kelemahan dari bulu angsa sama dengan kapuk yaitu sering menjadi tempat tinggal tungau dan debu sehingga tidak cocok bagi Anda yang menderita alergi. Sedngkan kelebihannya adalah kelembutannya. Semakin banyak bulu halus dari angsa yang digunakan, maka akan semakin baik kualitasnya. Sebaliknya, jika bulu angsa bagian luar yang lebih banyak digunakan, bantal menjadi kurang baik karena terasa kasar. Lagi pula bantal bulu angsa biasanya harganya mahal.

  • Lateks

Bantal berbahan Lateks
Lateks terbuat dari getah karet. Ada 2 jenis lateks, yaitu lateks natural yang lebih dari 80% terbuat dari getah karet dan lateks sintetis yang lebih dari 80% terbuat dari bahan sintetis. Permukaan bantal lateks lebih keras dari bantal dakron dan rata. Bantal lateks cocok untuk orang yang bermasalah dengan tulang leher dan tulang belakang. Lateks juga bebas dari tungau sehingga cocok untuk yang biasa menderita alergi.



Rasanya tidur menjadi kurang nyaman jika tidak menggunakan bantal. Selain untuk kenyamanan, yang penting adalah memilih bantal yang sehat. Karena jika kita salah memilih bantal, bisa menyebabkan pegal-pegal sehingga bukannya merasa segar setelah bangun tidur, sebaliknya leher terasa sakit. Jadi menurut anda, kita salah pilih bantal atau bantal yang salah dengan kita?


sumber :