Beruang Madu

Beruang Madu

Thursday, September 20, 2012

Kunjungan Duta Besar Swedia di Balikpapan

Balikpapan, Kota Pertama Sasaran Investasi Swedia di Luar  Jawa

Ajak Contoh Konsep Swedia, Agar Tak Salah  seperti Jakarta
Perkembangan Kota Balikpapan, komitmen kota ini dalam menjaga lingkungan, larangan eksploitasi batu bara dan konsep ruang terbuka hijau 52 persen dari luas kota keseluruhan, adalah hal-hal yang membuat Kedutaan Besar Swedia terkesan. Apa saja yang mereka tawarkan?

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano
dan Walikota Balikpapan, H. Rizal Effendy
Dalam perbincangan dengan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan pejabat pemkot di kantor wali Kota (Rabu, 19 September 2012), Duta Besar Swedia Ewa Polano datang membawa perwakilan perusahaan Swedia. “Saya senang dan bangga bisa membawa perusahaan Swedia yang paling sukses dan inovatif untuk bisa bertemu dengan kalangan bisnis dan pemerintahan di Balikpapan. Ini penting untuk mengambil keputusan dalam kerja sama ke depan,” ungkap Ewa Polano.

Sejauh ini, kata dia,  investasi Swedia di Indonesia memang masih terpusat di Jawa. Namun, Ewa menyebut potensi Balikpapan tak kalah dengan kota-kota besar di Jawa termasuk Jakarta.

Pembangunan di Balikpapan juga disebut prospektif. Ewa Polano juga mengundang tim dari Balikpapan berkunjung ke Swedia untuk mencontoh sistem pembangunan di sana. Itu agar pembangunan tak salah kaprah seperti di Jakarta yang menimbulkan macet dan sulit diatasi.

“Balikpapan menjadi kota pertama sasaran investasi Swedia di luar Pulau Jawa. Alasannya, perkembangan ekonomi dan pembangunan di sini paling menjanjikan,” sebutnya.

PERDAGANGAN TUMBUH
Jika ditelusuri, Ewa menyebut, hubungan bilateral antara Swedia dengan Indonesia terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Itu ditunjukkan dengan banyaknya kunjungan delegasi tingkat tinggi dari berbagai sektor di Swedia. Bahkan, pada tahun 2011,  perdagangan antara Indonesia-Swedia tumbuh sebesar 35 persen.

Beberapa produk dari Swedia yang menjadi langganan Indonesia seperti produk handphone, mouse komputer, sabuk pengaman, dan berbagai kemasan yang ramah lingkungan.

Di Balikpapan, Ewa mengaku belum menentukan investasi di bidang apa. “Balikpapan banyak potensinya dan banyak yang bisa dikembangkan. Dalam hal perdagangan, kita akan menawarkan peralatan-peralatan yang ramah lingkungan agar bisa membantu pembangunan,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Rizal menyebut bahwa pertemuan ini baru sebatas perkenalan saja. “Memang belum kita tentukan model kerja sama seperti apa. Tapi soal perdagangan, ada banyak produk-produk kualitas terbaik yang mereka punya. Termasuk alat untuk menguji hemoglobin, yang kaitannya dengan Dinas Kesehatan. Kelak, barangkali kita butuh alat itu dan bisa bekerja sama,” tandasnya.

PARIWISATA SALAH SATU KETERTARIKAN SWEDIA DI BALIKPAPAN
Sektor pariwisata menjadi salah satu bidikan dari Pemerintah Swedia dengan para pengusahanya untuk menanamkan modal di Balikpapan, disamping sektor kesehatan yang juga dirasa cukup memungkinkan.

Menurut Ewa Polano, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, perhatian Pemerintah Kota Balikpapan yang begitu besar pada sektor lingkungan menjadi salah satu alasan mengapa kemudian Pemerintahannya sangat tertarik untuk berinvestasi pada sektor ini.

Dan itu juga sejalan dengan konsep dari Pemerintah Swedia sendiri yang memang sangat antusias dengan masalah pelestarian lingkungan dan bahkan ingin mengenalkan konsep green city kepada kota-kota besar lainnya di dunia.

Salah satu peran yang bisa diambil oleh Pemerintah dan pengusaha asal Swedia khususnya mungkin saja dalam bidang  penyediaan teknologi untuk menunjang sektor turisme tersebut sebagai misal dengan menularkan konsep eco airport seperti yang ada di negaranya.


Selain bertemu langsung dengan Walikota jadwal kunjunga Ewa Polano selama dua hari ke Kalimantan Timur sendiri adalah untuk meresmikan kantor PT Volvo Indonesia di Balikpapan, kemudian di lanjutkan mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wajdy pada hari Kamisnya di  Samarinda.
 


sumber :
- Kaltim Post Online - Kamis, 20 September 2012
- Tribun Kaltim.com - Kamis, 20 September 2012