Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia
atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung
kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung
lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E
(VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan
sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis.
Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B.
Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar
350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi
menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk
Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian
sedikitnya 600.000 orang per tahun.
Penyebab Hepatitis
Hepatitis biasanya terjadi karena virus,
terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau
E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Gejala Hepatitis
Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa
nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan
diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu
dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning.
Tetapi, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada
kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah
dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh
seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat.
Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu
sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.
Jenis Virus Hepatitis
- Virus Hepatitis A
- Virus Hepatitis B
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus
kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh
orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan
Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun,
sirosis dan kanker hati.
- Virus Hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C
ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan
jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual.
Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik"
seringkali menderita hepatitis C.
- Virus Hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
- Virus Hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
- Virus Hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Menangani Hepatitis
Perawatan dini harus segara dilakukan agar penderita dapat
disembuhkan, karena semakin lambat ditangani, virus akan semakin merusak
hati dan bahkan menjadi kanker. Tetapi, kadangkala karena tidak
menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari kalau
dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak parah.
Vaksinasi
dapat diberikan agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus
hepatitis A (VHA) dan virus hepatitis B (VHB). Namun, untuk hepatitis C
tidak ada vaksinasi untuk mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi
virus ini tetapi pemberian vaksin dapat mencegah virus merusak hati
karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun kemudian.
Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena
kekebalan tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis
dibandingkan orang dewasa.
Jika kondisi hati sudah rusak parah,
pilihannya adalah melakukan pencangkokkan hati. Tetapi, ini akan sulit
karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari
penderita yang membutuhkan hati.
Penderita hepatitis seharusnya
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar tubuh
mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin
banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya.
Gizi dan
istirahat yang baik juga harus dipenuhi untuk semua, karena bisa saja
tanpa sepengetahuan kita, virus menulari dan menyerang hati atau liver. Tetapi, dengan kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.
sumber :